Selasa, 05 Juli 2016

Ganjalan besar dan selesainya bulan Ramadan .

 
   Dengan sangat sedih, akhirnya bulan Ramadan tahun ini akan berakhir pada tanggal 5 -Juni 2016.
Bulan ini masih banyak yang mengganjal dalam pikiran gue, dari Al-Quran yang belum khatam 30 Juz, Amalan yang masih jauh dari sempurna, Produktifitas yang rendah, Di putusin pacar, hingga gue yang belum lulus. Dua yang terakhir yang paling mengerikan. gue putus lagi sama pacara gue, yang gue kira dia akan nemanin gue sampai jadi kakek-kakek. hingga yang terakhir yang paling parah menurut gue adalah gue yang belum lulus. Banyak hal yang buat gue belum lulus sampai sekarang. Pertama, gue emang ga suka sama jurusan kuliah gue. waktu SNMPTN undangan dulu, ini adalah rekomendasi jurusan dari orang tua gue yang engga gue cerna baik-baik. Kenapa bisa gitu? kok gak dicerna baik-baik? karena gue orang yang pesimis. yah, gue orang yang pesimis akan bisa lulus SNMPTN jalur undangan. dan ternyata gue lulus.

   Berkah lulus SNMPTN undangan adalah kita tau kita diterima, dan tidak harus mengikuti ujian terlebih dahulu, sehingga waktu liburan lebih panjang, dan tidak usah meyoba ujian yang lain-lain. Seperti kita tau ujian yang lain-lain ini akan membuat kita mengeluarkan uang ekstra, dan tenaga ekstra untuk daftar dan belajar lagi. Bukan berarti SNMPTN undangan gak ada dampak negatifnya sih. kalau kita keterima SNMPTN undangan dijalur yang bukan betul-betul kita minati, kita tidak boleh tidak mengambilnya. Bisa sih, tapi sekolah kita akan di Blacklist yang berdampak pada ade kelas kita kebawah, kita yang tidak enak hati dengan guru-guru kita, serta kalau gue pribadi karena kasihan nanti sama orang tua gue yang akan bakal dampak imbas ga enaknya juga, karena turut kerja di sekolah SMA gue.

   Diterimanya gue jadi bukan berita yang membahagiakan buat gue, karena gue tau kedepan kalau kerja sesuai bidangnya, itu bukan pekerjaan yang gue impikan dalam hidup gue. gue berusaha mengalah dengan keadaan, dengan berharap hati gue bisa kompromi seiring berjalannya waktu. gue sempat mencoba SNMPTN tulis pada tahun depannya, tapi gak keterima. gue tau , otak gue gak sepintar itu. kalau gue ingin keterima, gue harus lepas yang gue punya, dan ambil bimbingan belajar lagi, serta fokus untuk jurusan gue setahun kedepan. ide itu pernah gue komunikasikan ke orang tua, yang ada malah di marahin. setelah itu, gue menjalani hidup memang gak sebahagia dan seambisius orang yang punya ambisi kebanyakan sih.

   Hal ini berdampak pada nilai, yah, nilai gue memang bukan yang paling rendah, tapi juga jauh dibilang dari bagus. karena menurut gue semuanya gak di ikutin oleh hati yang ikhlas ngejalaninnya, kayak beban gitu. berdampak pada IPK gue yang gitu, susah naik, mudah turun. kalau aja harga BBM yang kayak gini, pasti asik! setelah semester 8 gue PKL, gue mengambil semester lagi di semester 9, untuk mengimbangi nilai semester 7 gue yang rendah. kayak koleksi rantai karbon sih, paling banyak nilai mutu yang gue punya berwujud C. skripsi gue pun, baru rampung semester 10, di akhir-akhir. dan sekarang gue sudah ditahap-tahap akhir yang tinggal ujian sidang. tapi kekawatiran gue masih besar sekali, akan kerja gue kedepan, dan gue yang ga dapat restu untuk sekolah S1 lagi ambil jurusan yang gue suka ataupun S2. padahal sepupu gue banyak yang melakukan hal tersebut, walau masih dibantu dari orang-tuanya.