Kamis, 12 April 2012

naik kereta itu...

semenjak kuliah di IPB, gua jadi sering bolak-balik tangerang-bogor. baru kerasa enaknya dirumah saat kita jauh dari rumah. sebenarnya sih karena gak terlalu nyaman sama fasilitas asrama aja. kalau udah gak TPB mungkin gua gak bakal bolak-balik gini lagi. yang bikin betah sama asrama pasti cuman teman-temannya aja. menurut gua, rumah adalah tempat paling nyaman untuk kita boker. yapp, boker! dari bolak balik inilah ada beberapa alternatif kendaraan yang bisa gua pilih untuk sampai ke IPB dramaga. yang salah satunya adalah :
  1. kereta : naik kereta di negeri tercinta ini bukanlah hal yang menyenangkan seperti kita lihat di film-film barat ataupun asia,nyaman, tenang, rapih. ini Indonesia bung!. realita berbeda!! kereta kebogor sendiri terbagi dua: satu yang ekonomi, diamana gua pikir itu lebih cocok disebut pasar berjalan! banyak yang bulak-balik di rel kereta berjualan buah, pempek, uduk, gorengan, peralatan wanita, kaus kaki, air minum, buku gambar, mainan, kacang2an, penggaris, buku doa,karokean yang digantung dileher, sekedar ngamen, atau malah nyapu2 tempat kita berpijak terus pasang muka super melas biar kita ngasih uang. belum lagi dengan pintu yang terbuka dan jendela yang menganga. pemandangan yang akan terlihat adalah wujud nyata keadaan bangsa indonesia. dimana banyak sekali orang-orang yang termarjinalkan oleh megahnya ibukota. jika beruntung, kita bisa merasakan timpukan batu dari luar melewati jendela maupun pintu. maklum, kereta ini disubsidi, sehingga harganya super murah. walau begitu masih banyak aja yang gak bayar naik ini kereta. tingkat keramaiannya?

bisa dilihat sendiri... tetap ramai! walau gak setiap hari gua lihat yang gelantungan diatap kereta gitu. tapi penuh-penuhnya sama lah....
yang kedua adalah komuter line. atau biasa disebut sebagai cl. kereta ini masih agak mendingan. ber AC. kursi lebih empuk, gak ada pedagang, pengemis, ataupun pengamen. tapi biasanya juga gak kalah padat. apalagi saat jam pulang kerja. sehingga kita dijadiin sarden didalamnya. cukup menghibur. tas gua dikambing hitamkan oleh ibu-ibu, katanya bikin tambah sempit -,-
yang asik mah bawa gadget macam iphone, dan nonton video musik saat orang menderita terjempet-jempet hingga susah nafas. dari awal kalau yang kayak gini udah tersiksa. mau masuk, susah banget. udah masuknya, sesak-sesakan. yang lucu dari negeri gua adalah , saat pintu kereta terbuka, masyarakat tidak mendulukan yang keluar, tapi nyerobot masuk biar dapat tempat duduk (kalau kondisi belum terlalu padat) sampai penumpang yang keluar kesal dan ngumpat-ngumpat. pas udah dapat tempat duduk, biasanya gua lihat penumpang laki-laki langsung pura-pura tidur. biar gak nyerahin bangkunya ke yang membutuhkan (ini beneran). jahat emang kata gua. kalau ada nenek/kakek gitu kan kesian berdiri. pernah suatu kali saat kereta agak sepi, ada pengemis tua yang cacat fisik ikut menumpang pada kereta cl yang gua tumpangi. gua tau dia gak beli tiket, tapi gak gua tegur. tatapannya sendu banget. terus dia duduk dipinggirn pintu ngehadap keluar gitu. gua sempat foto, ni fotonya
bajunya bertuliskan 'sby presidenku' yang mungkin didapat saat kampanye. setelah dia pake hak pilihnya,dan kebetulan pak sby kepilih. gua pengen tau, ada gak ya cukup sekali-duakali pak sby mikirin rakyat kayak sikakek pengemis itu? si kakek nebeng comutter line sampai kampung bandan. untung gak di usir petugas. dua kali kereta seminimal minimalnya untung sampai tangerang. kebogor juga, tapi bisa kena 3 kali juga kalau mau cepat dari stasiun duri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar